Lembaga CORE Sebut Anomali Daya Beli Masyarakat Indonesia di Hari Raya Idul Fitri 2025 Mengecil, Ada Apa?

Lembaga CORE Sebut Anomali Daya Beli Masyarakat Indonesia di Hari Raya Idul Fitri 2025 Mengecil, Ada Apa?

Lembaga CORE Sebut Anomali Daya Beli Masyarakat Indonesia di Hari Raya Idul Fitri 2025 Mengecil, Ada Apa?---Freepik

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Lembaga penelitian Center of Reform on Economics (CORE Indonesia) mengungkapkan sejumlah data yang menunjukkan adanya ketidaknormalan atau anomali dalam perekonomian Indonesia menjelang perayaan Lebaran pada tahun 2025.

Dalam laporan yang berjudul "Awas Anomali Konsumsi Jelang Lebaran 2025" yang diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2025, CORE Indonesia menyoroti kondisi ekonomi.

Dan kondisi itu didasarkan pada data konsumsi rumah tangga yang menyumbang sebesar 54,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun 1446 H.

Menurut Temuan Utama dalam laporan tersebut, Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025 nampaknya tidak memberikan dampak positif bagi konsumsi rumah tangga.

BACA JUGA:Klik Link DANA Kaget Kamis 27 Maret 2025 Rp 200.000

Akan tetapi sebaliknya, karena terdapat indikasi kuat bahwa terdapat anomali dalam daya beli masyarakat Indonesia.

Gejala anomali konsumsi rumah tangga ini teramati dari tren deflasi yang terjadi pada awal tahun 2025.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya deflasi pada bulan Februari 2025, baik secara tahunan (-0,09%), bulanan (-0,48%), maupun year to date (-1,24%).

Meskipun secara agregat, inflasi inti masih tergolong baik dengan angka 0,25% (bulanan) dan 2,48% (tahunan).

BACA JUGA:Spesial Hadiah Mudik! Ayo Diklaim Link DANA Kaget Kamis 27 Maret 2025 Rp 100.000

CORE Indonesia juga menyoroti bahwa faktor terbesar yang menyebabkan deflasi berasal dari kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Hal ini dipicu oleh insentif diskon tarif listrik sebesar 50% yang diberikan pemerintah untuk rumah tangga kelas menengah sejak Januari hingga Februari 2025.

Namun, yang menjadi sorotan adalah adanya deflasi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, serta kemunculan anomali pada sektor daya beli masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Menurut CORE Indonesia, kondisi anomali dalam konsumsi rumah tangga menjelang perayaan Lebaran dapat terlihat dari indeks penjualan riil (IPR) yang menurun pada bulan Februari 2025.

Temukan konten finance.postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya